Jakarta
(ANTARA News) - Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono membuka secara resmi Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) Bunda PAUD Indonesia Tahun 2013 di Istana
Negara. Dalam acara tersebut, ia juga menyaksikan pemberian penghargaan kepada
Bunda PAUD berprestasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Ibu
Negara berharap semoga penghargaan yang diberikan dapat memberikan motivasi dan
semangat untuk terus bekerja dengan ikhlas demi kemajuan pendidikan anak usia
dini.
Dalam sambutannya, Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono mengatakan, kehadiran para Bunda PAUD untuk Rakornas Bunda PAUD Indonesia merupakan bukti adanya kehendak kuat dan kepedulian besar terhadap pendidikan anak usia dini. “Dedikasi dan pengabdian tulus para Bunda PAUD adalah yang utama,” katanya saat pembukaan Rakornas Bunda PAUD Indonesia Tahun 2013 di Istana Negara, (19/11).
Ibu Negara berharap, pengukuhan dirinya sebagai Bunda PAUD Indonesia pada 12 Desember 2011 lalu bisa menjadi motivasi bagi kepala daerah dan pendampingnya untuk lebih aktif lagi mendorong kemajuan PAUD di daerahnya masing-masing.
Hingga November 2013 tercatat ada 31 Bunda PAUD di tingkat provinsi dan 309 Bunda PAUD di tingkat kabupaten/kota, namum masih ada tiga provinsi yang belum memiliki Bunda PAUD yaitu Provinsi Banten, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Provinsi Kalimantan Utara.
Ny Ani Yudhoyono mengatakan, salah satu faktor kekosongan Bunda PAUD kemungkinan karena tidak semua kepala daerah itu laki-laki. Karena itu, ia mengusulkan ada Ayahanda PAUD untuk daerah yang kepala daerahnya perempuan. “Jadi ada Bunda dan Ayahanda PAUD,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, Gerakan PAUDisasi yang dicanangkan dalam Rembuknas Pendidikan pada 13 Maret 2013 lalu merupakan rangkaian dari pencanangan pendidikan karakter untuk anak Indonesia, yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 2011.
Selain itu, jelasnya, perhatian pemerintah kepada kemajuan PAUD juga telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif. Dalam Perpres tersebut disebutkan, ada lima hal yang harus diperhatikan dalam perkembangan anak, yaitu kesehatan, gizi, perlindungan, perawatan, dan pengasuhan.
Kelima hal tersebut diperlukan supaya anak mendapatkan stimulasi dan intervensi yang utuh. “Agar setiap anak Indonesia menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria, kreatif, dan berakhlak mulia,” tuturnya. (*)
Dalam sambutannya, Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono mengatakan, kehadiran para Bunda PAUD untuk Rakornas Bunda PAUD Indonesia merupakan bukti adanya kehendak kuat dan kepedulian besar terhadap pendidikan anak usia dini. “Dedikasi dan pengabdian tulus para Bunda PAUD adalah yang utama,” katanya saat pembukaan Rakornas Bunda PAUD Indonesia Tahun 2013 di Istana Negara, (19/11).
Ibu Negara berharap, pengukuhan dirinya sebagai Bunda PAUD Indonesia pada 12 Desember 2011 lalu bisa menjadi motivasi bagi kepala daerah dan pendampingnya untuk lebih aktif lagi mendorong kemajuan PAUD di daerahnya masing-masing.
Hingga November 2013 tercatat ada 31 Bunda PAUD di tingkat provinsi dan 309 Bunda PAUD di tingkat kabupaten/kota, namum masih ada tiga provinsi yang belum memiliki Bunda PAUD yaitu Provinsi Banten, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Provinsi Kalimantan Utara.
Ny Ani Yudhoyono mengatakan, salah satu faktor kekosongan Bunda PAUD kemungkinan karena tidak semua kepala daerah itu laki-laki. Karena itu, ia mengusulkan ada Ayahanda PAUD untuk daerah yang kepala daerahnya perempuan. “Jadi ada Bunda dan Ayahanda PAUD,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, Gerakan PAUDisasi yang dicanangkan dalam Rembuknas Pendidikan pada 13 Maret 2013 lalu merupakan rangkaian dari pencanangan pendidikan karakter untuk anak Indonesia, yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 2011.
Selain itu, jelasnya, perhatian pemerintah kepada kemajuan PAUD juga telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif. Dalam Perpres tersebut disebutkan, ada lima hal yang harus diperhatikan dalam perkembangan anak, yaitu kesehatan, gizi, perlindungan, perawatan, dan pengasuhan.
Kelima hal tersebut diperlukan supaya anak mendapatkan stimulasi dan intervensi yang utuh. “Agar setiap anak Indonesia menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria, kreatif, dan berakhlak mulia,” tuturnya. (*)
0 comments:
Post a Comment
santun berbahasa dan seksama dalam berpikir